Balutanwarna putih membuat shock KYB ini semakin spesial. Ukurannya sama dengan shock Kayaba di atas, yakni memiliki panjang maksimal 300 mm dan lebar 226 mm. Sedangkan panjang langkahnya 74 mm. Masbro bisa memakainya untuk motor matic seperti Beat, Scoopy, Fino, dan matic lainnya dengan kapasitas mesin standar. 3. Kayaba Matic (KYOS-51120H)
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Oimy86T1xJ4_SG2pCC_a7Kct_ct22iJk_9IUwljv8dQAtpoNE-OjEA==
Uranusdan Neptunus memiliki massa yang sangat mirip satu sama Wednesday,14 Zulhijjah 1443 / 13 July 2022 Jadwal Shalat. Mode Layar. Al-Quran Digital. Indeks. Networks retizen.id repjabar.co.id repjogja.co.id. Kanal News. Politik Hukum Pendidikan Umum
Mengapa Uranus berwarna biru jika dilihat dari bumi? Kenapa planet uranus berwarna biru? Apa penyebab planet uranus berwarna biru? Daftar Isi1 Planet Dalam Tata Macam Macam Planet Dan Planet Planet Karakteristik Planet Penyebab Planet Uranus Berwarna Biru Planet Dalam Tata Surya Sistem tata surya bumi mengenal beberapa benda langit, yakni matahari, planet, bulan, dan lain sebagainya. Kesemuanya mengelilingi matahari sebagai pusat dari tata surya. Di tata surya ini, terdapat delapan planet dengan karakteristiknya masing-masing. Kedelapan planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Dahulunya jumlah planet dalam tata surya adalah sembilan, ditambah dengan Pluto. Lalu mengapa pluto tidak lagi disebut planet? Keberadaan Pluto tidak diakui lagi sebagai planet karena bentuk orbitnya yang memotong orbit planet lain. Macam Macam Planet Dan Pengertiannya Adapun planet dalam tata surya dibagi menjadi dua kategori, yakni planet dalam dan planet luar. Planet Dalam Planet dalam adalah planet-planet yang letaknya dekat dengan matahari. Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars merupakan planet-planet yang masuk dalam kategori planet dalam. Karakteristik planet dalam antara lain Material penyusun planet dalam adalah logam sehingga kondisi planet seperti Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars lebih padat dibandingkan dengan planet lain. Bentuk atau ukuran planet dalam relatif kecil. Sudut elongasi yang dicapai dari planet-planet dalam adalah tidak lebih dari 48 derajat. Sudut elongasi merupakan sudut yang tercipta dari garis lurus yang menghubungkan Bumi Matahari dan sebuah planet. Permukaan planet dalam bersifat padat sehingga bisa ditapaki, namun belum tentu bisa menjadi tempat hidup makhluk hidup. Jumlah satelit alaminya sedikit Planet Luar Planet luar adalah planet-planet yang letaknya jauh dari matahari. Beberapa planet yang termasuk dari bagian planet luar adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Karakteristik planet dalam antara lain Planet luar disusun oleh material gas, seperti hidrogen dan helium sehingga kondisi planet tidak padat. Permukaan planet bukan merupakan dataran yang keras sehingga sulit untuk ditapaki. Ukuran dari planet luar sangatlah besar. Memiliki cincin yang terbentuk dari gas dan partikel debu. Sudut elongasi maksimal yang terbentuk dari planet luar mencapai 180 derajat. Jumlah satelit alaminya banyak, bahkan hingga mencapai lebih dari 20 satelit. Karakteristik Planet Uranus Uranus adalah salah satu nama planet yang ada dalam sistem tata surya. Merupakan planet ketujuh dari sistem tata surya ini sehingga letaknya sangat jauh dari matahari. Planet Uranus memiliki ukuran yang besar seperti karakteristik planet luar pada umumnya. Adapun ciri planet Uranus adalah sebagai berikut Jarak ke matahari mencapai lebih dari tiga miliar kilometer. Jarak yang sangat disebabkan oleh letak dari planet Uranus yang jauh pula dari matahari, yakni berada di nomor dua dari ujung dari susunan planet yang ada. Waktu yang dibutuhkan untuk satu kali revolusi adalah 84 tahun. Revolusi merupakan gerakan planet mengelilingi matahari. Waktu tempuh Uranus menjadi sangat lama dalam sekali revolusi sebagai imbas dari jauhnya jarak antara Uranus dengan matahari. Planet Uranus tersusun dari gas seperti metana, ammonia, dan juga terdapat air dalam partikel penyusunnya. Merupakan planet terdingin karena atmosfer Uranus mengandung banyak sekali es. Suhu udara di Uranus sangatlah rendah, bisa mencapai -224˚C. Penyebab Planet Uranus Berwarna Biru Planet Uranus memancarkan warna biru yang ditimbulkan sebagai akibat dari tingginya gas metana yang terkandung di dalam planet ini. Gas metana tersebut banyak ditemui di permukaan Uranus sehingga memantulkan warna biru jika dilihat dari luar angkasa. Selain karena kandungan metana yang tinggi dalam planet Uranus, warna biru juga timbul karena tingginya kadar es yang menyelimuti planet Uranus. Itulah alasan uranus berwarna biru / jawaban kenapa uranus berwarna biru. Semoga kamu semakin paham mengapa uranus berwarna biru jika dilihat dari bumi ya!Cahayayang dipancarkan lapisan kromosfer ini terbentuk dari gas- gas hidrogen. Di lapisan kromosfer terjadi suatu loncatan- loncatan gas panas ke arah luar yang kemudian kembali masuk ke matahari. Loncatan gas panas ini disebut sebagai prominences. Di lapisan kromosfer ini kita juga mendapati suatu gelombang radio yang disbeut sebagai"radio
Serba-Serbi Fun Fact Uranus – Pada tata surya, planet yang mungkin kita ketahui lebih banyak adalah planet Bumi. Akan tetapi, planet-planet lainnya ternyata juga memiliki beberapa fakta unik yang perlu kita ketahui. Simak ulasan lengkapnya tentang fakta-fakta unik planet Uranus di bawah ini, Grameds Planet UranusSerba-Serbi, Fun Fact Uranus1. Uranus Sering disebut Sebagai Planet Es Raksasa2. Uranus Juga Memiliki Cincin3. Uranus Dikenal Sebagai Planet Georgian4. Sejak 1781 Uranus baru Mengalami 2 Kali Revolusi5. Uranus Dilintasi oleh Satu Pesawat Luar Angkasa6. Memiliki 27 bulan7. Berotasi MenyampingAlasan Mengapa Uranus dan Neptunus Memiliki Warna yang BerbedaBuku-Buku Terkait1. National Geographic Ensiklopedia Antariksa2. Antariksapedia3. Ensiklopedia 4D Junior Antariksa Menakjubkan Incredible Space4. Komik Sains Bocah Pintar Tata Surya Uranus sebagai planet ketujuh dari Matahari dan merupakan planet ketiga terbesar di tata surya setelah Jupiter dan Saturnus. Planet Uranus merupakan planet pertama yang ditemukan dengan bantuan teleskop oleh seorang astronom bernama William Herschel pada tahun 1781, walaupun pada mulanya ia mengira planet tersebut sebagai komet atau bintang. Namun dua tahun kemudian, objek ini diterima secara universal sebagai planet baru, hal ini didukung oleh pengamatan astronom, Johann Elert Bode. Nama Uranus sendiri diambil dari nama dewa langit Yunani. Planet Uranus memiliki diameter sebesar km atau empat kali lebih besar jika dibandingkan dengan diameter Bumi. Jarak rata-rata Uranus pada Matahari sekitar 2,9 milyar kilometer atau 19,8 SA. Maka dari itu, cahaya matahari membutuhkan waktu 2 jam 40 menit untuk akhirnya sampai ke planet Saturnus. Intensitas sinar Matahari di Uranus adalah sekitar 1/400 yang ada di Bumi. Planet ini juga membutuhkan waktu 84 tahun hari untuk kemudian mengelilingi matahari dalam satu kali putaran revolusi Uranus. Selain mengelilingi Matahari, planet ini juga berputar pada sumbunya atau porosnya. Planet Uranus membutuhkan waktu sekitar 17 jam untuk dapat berputar pada porosnya. Tak seperti planet kebanyakan yang berotasi dari barat ke timur, planet Uranus sendiri berotasi dari timur ke barat dan bisa dibilang hampir sama seperti Planet Venus. Oleh sebab itu, di planet Uranus, matahari akan terlihat terbit dari barat. Uranus sebagai satu-satunya planet dengan ekuator yang hampir sejajar dengan orbitnya, dengan kemiringan 97,77 derajat. Hal ini kemudian menyebabkan Uranus terlihat seperti sedang menggelinding. Kemiringan ini juga diduga disebabkan karena adanya tabrakan dengan benda seukuran Bumi pada dahulu kala. Kemiringan unik ini juga menyebabkan terjadinya pergantian musim paling ekstrim di tata surya. Bahkan, hampir seperempat abad, setiap tahunnya, matahari di planet Uranus terus bersinar secara langsung di atas setiap kutubunya. Hal itu menyebabkan terjadinya hampir separuh planet lainnya mengalami musim dingin yang gelap dan berlangsung cukup lama, yaitu 21 tahun. Sumbu rotasi Uranus memiliki kemiringan 97,77 derajat Uranus dan sebagai salah satu dari dua planet raksasa es di tata surya. Sebagian besar massa planet ini kemudian terdiri dari cairan padat panas dari bahan-bahan “es” seperti diantaranya air, metana, serta ammonia di atas inti batuan kecil. Di dekat inti, panasnya sendiri bisa mencapai derajat Celcius. Uranus juga mendapatkan warna biru kehijauan dari gas metana di atmosfer. Sinar matahari kemudian juga melewati atmosfer dan dipantulkan kembali oleh puncak awan Uranus. Selain itu, gas metana juga menyerap bagian merah dari cahaya, sehingga menghasilkan warna biru kehijauan. Sebagai raksasa es, Uranus tidak memiliki permukaan yang sebenarnya. Planet ini juga sebagian besar terdiri dari cairan yang berputar-putar. Selain itu, atmosfer Uranus juga sebagian besar adalah hidrogen serta helium, dengan sedikit metana serta jejak air dan amonia. Metana memberi warna biru yang khas pada Uranus. Atmosfer Uranus juga merupakan atmosfer planet terdingin di Tata Surya, dengan suhu terendah mencapai 49 K −224 °C; −371 °F. Raksasa es ini kemudian dikelilingi oleh 13 cincin redup. Uranus juga memiliki dua set cincin. Sistem bagian dalam dari sembilan cincin sebagian besar terdiri dari cincin abu-abu gelap yang sempit. Sementara itu, terdapat dua cincin luar serta cincin paling dalam yang berwarna kemerahan seperti cincin berdebu di tempat lain di tata surya, dan cincin luar berwarna biru. Uranus juga memiliki 27 bulan yang telah diketahui. Nama bulan Uranus sendiri sedikit unik karena diberi nama karakter dari karya William Shakespeare serta Alexander Pope. Semua bulan bagian dalam Uranus juga tampak seperti setengah es air serta setengah batu. Adapun komposisi bulan pada bagian luar masih belum diketahui, tetapi kemungkinan besar adalah asteroid yang tertangkap. Serba-Serbi, Fun Fact Uranus 1. Uranus Sering disebut Sebagai Planet Es Raksasa Planet Uranus memiliki keunikan berupa lapisan atas planet ini sendiri terdiri dari hidrogen molekuler serta bercampur dengan helium. Pada lapisan bawahnya juga dipenuhi oleh es yang mengelilingi inti batu. Atmosfernya sendiri terbuat dari air, ammonia, serta kristal es metana yang menyebabkan warna biru pucat pada planet ini. Keberadaan es serta gas dalam jumlah yang besar ini kemudian menyebabkan Uranus dijuluki sebagai raksasa es di sistem tata surya. Uranus juga tak dapat menyerap cahaya matahari. 2. Uranus Juga Memiliki Cincin Tak hanya pada Planet Saturnus, planet Uranus juga memiliki cincin yang tak terlihat dengan jelas. Lebar cincin planet ini sendiri hanya beberapa kilometer dari planet Uranus. Cincin Uranus sangatlah tipis dan gelap dan terdiri dari partikel berukuran debu hingga berukuran batu-batu kecil. Pada bulan desember 2005, sebuah teleskop angkasa Hubble yang berhasil mendeteksi cincin yang sebelumnya belum terdeteksi. Dengan ditemukannya dua satelit kecil yang berbagi orbit dengan cincin terluar membuat Uranus memiliki 13 cincin, yaitu 11 cincin pada area luar dan 2 cincin pada area dalam. Pada tahun 2006, melalui Observatorium terlihat warna cincin luar Uranus berwarna biru, sementara lainnya berwarna merah. Warna biru pada satelit luar kemudian disebabkan oleh partikel kecil air es dari permukaan Mab, sehingga kemudian menghamburkan warna cahaya biru. 3. Uranus Dikenal Sebagai Planet Georgian Uranus atau dikenal juga sebagai planet Georgian. Pada awal penemuannya, Herschel kemudian menamai planet penemuannya dengan nama Georgian Sidus, penamaan ini sendiri digunakan untuk menghormati Raja George III serta selama bertahun-tahun planet ini disebut juga sebagai planet Georgian. Namun, tak semuanya setuju dengan penamaan planet ini, astronom Johann Bode sendiri tidak menyetujui penggunaan nama ini. Hal ini dikarenakan planet sebelumnya selalu menggunakan nama dewa dari Mitologi Yunani Kuno. Pada akhirnya, Bode menyarankan nama Uranus yang berasal dari dewa Yunani kuno, Ouranos yang hingga kini penamaan planet tersebut masih digunakan. 4. Sejak 1781 Uranus baru Mengalami 2 Kali Revolusi Hingga saat ini, Uranus baru mengalami 2 kali revolusi sejak ditemukan pada tahun 1781. Uranus juga berotasi selama 17 jam 14 menit dan berevolusi selama 84 tahun untuk mengelilingi matahari sebanyak satu kali. Jarak Uranus ke Matahari sendiri adalah sekitar 3 milyar kilometer, hal ini sendiri membuat intensitas sinar matahari di Uranus hanya 1/400 dari yang ada di bumi. Sejak ditemukannya pada tahun 1781, planet Uranus baru saja mengalami dua kali revolusi yang penuh. Hingga saat ini, Uranus tengah memasuki revolusinya yang ketiga dan setidaknya butuh 15 tahun lagi untuk dapat mencapai revolusi ketiganya. 5. Uranus Dilintasi oleh Satu Pesawat Luar Angkasa Uranus dilintasi oleh satu pesawat luar angkasa. Para ilmuwan kemudian banyak yang ingin mengetahui kehidupan luar angkasa. Banyak diantara mereka yang kemudian membuat proyek pesawat luar angkasa untuk kemudian meneliti objek-objek di luar sana. Pada 24 Januari 1986, pesawat luar angkasa Voyager 2 berhasil melintasi Uranus dengan jarak kilometer. Voyager 2 untuk pertama kalinya juga mengabadikan foto planet ini serta menemukan 10 bulan baru Uranus dengan dua cincin bagian dalam yang baru teridentifikasi. Menariknya, pesawat luar angkasa ini mencatatkan rekor baru sebagai benda buatan manusia yang mampu terbang secara paling jauh. 6. Memiliki 27 bulan Uranus memiliki satelit alami atau bulan yang mengelilinginya. Jika bumi hanya memiliki satu bulan saja, berbeda dengan Uranus yang mempunyai 27 bulan di sekelilingnya. Ukuran bulan di Uranus sendiri cenderung lebih kecil dan tak teratur. Semua bulan Uranus ialah dunia beku dengan campuran es serta batuan yang membuat permukaannya terlihat lebih gelap. Bulan terbesar di Uranus yang paling menarik diantaranya adalah Miranda, Ariel, Umbriel, Oberon serta Titania. yang memiliki ngarai es, teras, serta area permukaan yang aneh. Ariel juga menjadi bulan paling terang, sementara Umbriel merupakan bulan yang paling gelap. 7. Berotasi Menyamping Uranus berotasi dengan cara menyamping. Berbeda dengan planet lainnya, Uranus kemudian memiliki gaya rotasi yang unik. Semua planet di tata surya ini berputar pada porosnya dengan kemiringan yang mirip dengan matahari, tetapi planet Uranus juga memiliki gerak rotasi sebesar 99 derajat dengan cara berputar dan menyamping. Banyak pakar menyatakan bahwa gerakan rotasi Uranus sama halnya dengan bola yang menggelinding. Alasan Mengapa Uranus dan Neptunus Memiliki Warna yang Berbeda Planet Uranus serta Neptunus memiliki massa yang sangat mirip di antara satu sama lainnya. Uranus sendiri kira-kira 15 kali massa Bumi. Sementara Neptunus memiliki 17 kali massa bumi dengan komposisi atmosfer hidrogen yang hampir identik masing-masing lebih dari 80%, helium dan metana. Namun, kedua planet itu memiliki warna biru yang berbeda. Kini, penelitian baru menunjukkan bahwa atmosfer “stagnan serta lamban” di Uranus memungkinkan kabut menumpuk serta berkonsentrasi pada raksasa gas itu. Hal ini membuat Uranus memiliki warna biru yang “lebih putih” jika dibandingkan dengan biru langit Neptunus. Dilansir dari Space, sebuah model baru yang menggunakan panjang gelombang dari ultraviolet hingga inframerah-dekat, menyelidiki beberapa lapisan atmosfer di setiap planet. Inilah pertama kalinya sebuah penelitian kemudian memperhitungkan panjang gelombang dari ultraviolet hingga inframerah-dekat, daripada berkonsentrasi pada segelintir gelombang cahaya. Hal ini juga yang menjadi studi pertama yang menjelaskan perbedaan warna tampak di antara Uranus serta Neptunus. Sebelumnya, para ilmuwan telah menyarankan bahwa metana Neptunus yang membuat planet itu begitu biru, karena gas tersebut telah menyerap banyak cahaya merah serta memantulkan warna-warna yang lebih biru. Namun, para ilmuwan merasa bingung untuk menjelaskan apa yang terjadi di Uranus, mengingat Uranus sendiri memiliki lebih banyak metana 2,3 persen dari massa atmosfer, jika dibandingkan dengan 1,9 di Neptunus. Perbedaan ini kemudian menunjukkan sesuatu yang lain harus bertanggung jawab atas perbedaan warna di dalamnya. Namun, perbedaan utama lainnya antara planet-planet ini kemudian mengungkapkan beberapa petunjuk tentang misteri itu. Uranus sebagai planet yang aneh. Uranus juga memiliki sedikit atau tidak adanya panas internal untuk melengkapi sinar matahari, sehingga menghadirkan atmosfer terdingin dari planet tata surya mana pun. Sementara itu, salah satu ciri khas atmosfer Neptunus diantaranya adalah badainya. Angin Neptunus dapat mencapai hingga mph kph, tercepat yang pernah terdeteksi di tata surya. Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang planet dan tata surya, maka bisa mencarinya di buku-buku tentang planet yang dapat ditemukan di Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Buku-Buku Terkait 1. National Geographic Ensiklopedia Antariksa National Geographic Ensiklopedia Antariksa merupakan buku referensi lengkap mengenai alam semesta dan segala yang terdapat di dalamnya. Citra galaksi dan benda-benda langit dalam buku ini berasal dari misi ruang angkasa terkini dan hasil pengamatan observatorium canggih dengan menggunakan teleskop inframerah dan sinar-X. Buku ini juga menampilkan terobosan pemetaan planet-planet, satelit alami, dan lain-lain yang belum pernah ada sebelumnya. Pemetaan alam semesta terbaru ini, digabungkan dengan berbagai kisah penjelajahan antariksa yang memukau, serta hasil penelitian para ilmuwan membuat buku ini menjadi sumber pengetahuan paling lengkap tentang antariksa. 2. Antariksapedia Mari berwisata keliling tata surya dan menjelajahi berwisata keliling tata surya dan menjelajahi bintang-bintang dalam ensiklopedia alam semesta ini. Di dalamnya ada Tujuh puluh lebih ilustrasi memukau berbagai benda antariksa, termasuk planet-planet yang baru ditemukan Foto-foto luar biasa cincin Saturnus, bulan Jupiter, bintang bintang di galaksi, dan banyak lagi Bacaan menarik berisi penjelasan yang jernih mengenai penemuan-penemuan terbaru dan terbesar dalam astronomi, dari zat gelap sampai wujud permukaan Mars Kunjungan ke 13 planet dalam tata surya kita Urutan peristiwa sejarah penemuan bidang astronomi Riwayat alam semesta dan tempat tinggal kita di dalamnya Tips pengamatan bintang—termasuk lambang teropong yang menunjukkan cara dan arah mengamati pemandangan antariksa yang luar biasa. 3. Ensiklopedia 4D Junior Antariksa Menakjubkan Incredible Space Tahukah kau ada berapa planet yang ada di galaksi kita? Apa kau tahu apa itu galaksi? Jika belum, ayo jelajahi antariksa yang sangat luas ini dan temukan rahasia menakjubkan planet, satelit, bintang, dan benda-benda antariksa lain. Dengan teknologi Augmented Reality AR di buku ini, kau dapat mengamati isi antariksa dari dekat. Dengarkan juga lagu-lagu yang dapat kamu temukan di aplikasinya, ya! Minta orang tua untuk mengunduh aplikasi gratis DEVAR, aktivasi bukunya, dan nikmati serunya menjelajahi antariksa sambil bernyanyi bersama! 4. Komik Sains Bocah Pintar Tata Surya Alam Semesta ini sangat mengagumkan. Angkasa raya yang begitu besarnya, dengan taburan bintang, bulan, komet, dan benda-benda langit lainnya sungguh menarik untuk kita pelajari. Matahari yang kelihatannya hanya sebesar bola sepak ternyata jauh lebih besar dibandingkan dengan bumi yang kita pijak! Kok bisa ya…? Semua bintang yang terlihat di langit malam adalah anggota galaksi Bimasakti. Semua tampak kecil karena letaknya yang sangat jauh dari Bumi. Bintang yang letaknya paling dekat dengan Bumi adalah Matahari; jarak rata-ratanya km. Dengan jarak itu cahaya Matahari membutuhkan waktu 8,3 menit untuk sampai ke permukaan Bumi. Matahari bukanlah bintang tunggal, dia punya tetangga, lho! Bintang terdekat dengan Matahari adalah Proxima Centauri; jaraknya 4,423 tahun cahaya dari Bumi. Ini berarti bahwa cahaya yang meninggalkan Proxima Centauri baru akan sampai ke Bumi setelah 4,243 tahun kemudian. Bintang berekor, bintang jatuh, satelit, meteor, semua ada di tata surya kita. Bulan yang kita lihat di malam hari, tidak memiliki sumber cahaya. Kenapa bisa begitu? Kenapa juga meteor bisa jatuh menghujam Bumi? Kita bisa belajar tentang tata surya. Misalnya, partikel apa saja yang menyusun matahari. Partikel apa saja yang menyusun planet-planet dan benda langit lainnya. Penasaran kan… yuk baca dan simak komik sains ini! Semoga menambah pengetahuan dan tetap semangat belajar meraih cita-cita. Sumber dari berbagai sumber BACA JUGA Pengertian Planet, Ciri-Ciri, dan Macam-Macamnya Urutan Planet Tata Surya Sistem Tata Surya Definisi, Teori, dan Sistem Penyusunnya Susunan Tata Surya dan Beberapa Fakta Uniknya Bagaimana Ciri-Ciri Planet Mars? Ini Penjelasan Lengkapnya 10 Ciri-Ciri Planet Saturnus di Tata Surya yang Wajib Diketahui! ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
8 Urin yang siap dikeluarkan berasal dari urin sekunder yang mengalami augmentasi. Zat yang ditambahkan pada augmentasi adalah a. NA+ b. CI-c. H+ d. Urea e. Glukosa 9. Ginjal tersusun dari unit struktural dan fungsional penyaring terkecil yang disebut a. Nefron b. Glomerulus c. Kapsula Bowman d. Badan Malpighi e. Tubulus kontortus 10.
Ketika kita melihat gambar-gambar menakjubkan planet di Tata Surya, perlu diingat bahwa apa yang kita lihat tak sepenuhnya akurat. Penampilan planet kadang-kadang dapat diubah atau ditingkatkan. Penambahan filter atau warna merupakan praktek yang umum digunakan untuk memastikan bahwa planet-planet dan fiturnya terlihat jelas. Jadi, seperti apa penampilan planet-planet Tata Surya sesungguhnya jika kita menghilangkan semua trik tambahan itu? Jika kita mengambil foto mereka dari luar angkasa, tanpa penambahan warna, perbaikan gambar dan segala metode yang dirancang untuk menampilkan detail mereka, seperti apakah warna dan penampilan asli mereka? Kita sudah mengetahui bahwa penampilan Bumi menyerupai kelereng warna biru, lantas bagaimana dengan planet lainnya? Sederhananya, warna tiap-tiap planet Tata Surya kita sangat bergantung pada komposisi mereka. Jika termasuk planet terestrial—yang terdiri dari mineral dan batuan silikat—maka kemungkinan akan berwarna abu-abu atau berbentuk seperti mineral teroksidasi. Namun, atmosfer planet juga memainkan peran besar. Mereka memantulkan dan menyerap sinar matahari sehingga menentukan warna yang akan terlihat oleh pengamat dari luar planet. Kehadiran atmosfer juga dapat menentukan ada atau tidaknya vegetasi, kehangatan, atau air mengalir di permukaan planet. Jika kita berbicara tentang planet gas atau es raksasa, maka warna planet akan tergantung pada gas yang membentuk planet, penyerapan cahaya dan mana yang lebih dekat dengan permukaan. Semua faktor-faktor ini akan berperan ketika kita mengamati planet-planet di Tata Surya kita. Selanjutnya... Merkurius !break! Merkurius Merkurius NASA Merkurius merupakan planet yang sulit didapatkan gambarnya. Mengingat posisinya yang sangat dekat dengan Matahari, maka hampir tidak mungkin untuk mengambil gambar yang jelas menggunakan instrument yang berbasis di Bumi. Alhasil, satu-satunya cara yaitu dengan menggunakan pesawat luar angkasa. Tampilan permukaan Merkurius sangat mirip dengan Bulan kita. Abu-abu, bopeng, dan dipenuhi kawah-kawah bekas hantaman bebatuan luar angkasa. Merkurius juga terdiri dari sebagian besar besi, nikel dan batu silikat, yang dibedakan antara inti logam, mantel berbatu dan kerak. Tak hanya itu, Merkurius memiliki atmosfer super tipis yang terdiri dari Hidrogen, Helium, Oksigen, Natrium, Kalsium, Kalium dan unsure-unsur lainnya. Atmosfer ini begitu lemah sehingga astronom menyebutnya sebagai eksosfer, yang tak menyerap maupun memantulkan cahaya. Jadi, ketika kita menatap Merkurius, entah dari permukaannya atau dari luar angkasa, kita dapat memandang jelas permukaannya. Apa yang kita lihat adalah planet berbatu berwarna abu-abu gelap.!break! Venus Venus. NASA/Roger Ressmeyer/CORBIS Berbeda dengan Merkurius, warna Venus sebaliknya sangat bergantung pada posisi pengamat. Meskipun Venus juga merupakan planet terestrial, planet ini memiliki atmosfer super padat yang terdiri dari Karbon dioksida, Nitrogen dan Sulfur dioksida. Ini berarti bahwa ketika dari orbit, pengamat hanya melihat atmosfer padat dan bukan permukaannya. Dari luar angkasa, planet akan berwarna oranye kekuningan karena penyerapan cahaya biru oleh atmosfer. Pemandangan dari permukaan lain lagi. Sebagai planet terstrial tanpa vegetasi atau sumber air alami, permukaan Venus terlihat sangat kasar dan berbatu. Gambar pertama permukaan Venus dihasilkan oleh satelit Venera dari era Soviet, tetapi warna asli permukaan sangat sulit dilihat karena atmosfer Venus menyaring cahaya biru. Namun, karena komposisi permukaan Venus diketahui kaya akan basalt beku, kemungkinan akan membuat penampilannya keabu-abuan. Dalam hal ini, permukaan Venus terlihat seperti Merkurius dan Bulan.!break! Bumi Bumi NASA Berkat penelitian dan foto berbasis udara, orbital dan luar angkasa selama beberapa dekade, kita telah familiar dengan warna Bumi. Sebagai planet terestrial dengan atmosfer tebal Nitrogen-Oksigen, Bumi menampilkan efek hamburan cahaya atmosfer dan lautannya, yang menyebabkan cahaya biru tersebar lebih banyak dibandingkan yang lain karena spektrumnya pendek. Kehadiran air menyerap cahaya dari ujung merah spektrum, sehingga menyajikan penampilan biru jika dilihat dari luar angkasa. Hal ini menyebabkan planet kita mirip kelereng biru dengan awan putih yang menutupi sebagian besar langit. Fitur permukaan tergantung pada apa yang kita lihat, berkisar dari hijau berasal dari vegetasi dan hutan, biru laut dan samudra, kuning dan cokelat gurun dan pegunungan tandus hingga putih berasal dari formasi es besar.!break! Mars Planet Mars Thinkstockphotos Mars disebut Planet Merah bukan tanpa alasan. Berkat atmosfer tipis dan jaraknya yang dekat dengan Bumi, manusia telah memperoleh pandangan jelas terhadap planet itu selama beberapa abad. Berkat perkembangan ilmu dan teknologi luar angkasa, pengetahuan kita tentang planet tetangga ini pun semakin mendalam. Kita telah mengetahui bahwa Mars mirip dengan Bumi dalam banyak hal, termasuk kesamaan dalam komposisi dan keberadaan pola cuaca. Pada dasarnya, mayoritas bagian Mars berwarna cokelat kemerahan, karena kehadiran besi oksida pada permukaannya. Warna ini juga cukup jelas berkat sifat atmosfernya yang tipis. Namun demikian, awan sesekali juga bisa dilihat dari orbit. Planet ini juga memiliki bercak putih di sekitar kutub, karena adanya formasi es.!break! Jupiter Jupiter Thinkstockphoto Jupiter terkenal karena penampilan garis-garis seperti pita yang terdiri dari warna oranye kecokelatan yang berpadu dengan garis pita putih. Hal ini disebabkan komposisi dan pola cuaca yang umum pada planet ini. Sebagai planet gas raksasa, lapisan luar Jupiter terdiri dari pusaran awan Hidrogen, Helium dan elemen lain yang bergerak dengan kecepatan hingga 360 km/jam. Warna oranye kecokelatan di atmosfer Jupiter dihasilkan oleh senyawa yang berubah warna ketika terpapar dengan sinar ultraviolet dari Matahari. Susunannya masih belum pasti, namun substansi yang diduga terkait adalah fosfor, sulfur, atau kemungkinan hidrokarbon. Senyawa-senyawa berwarna yang disebut kromofor ini bercampur dengan dek awan yang hangat di bagian bawah. Zona-zona terbentuk ketika sel konveksi membentuk amonia terkristalisasi yang menutupi awan di bagian bawah.!break! Saturnus Saturnus Nasa/Ames/SwRI Sama seperti Jupiter, Saturnus memiliki tampilan garis-garis mirip pita karena sifat khas komposisinya. Namun, karena kepadatan Saturnus lebih rendah, garis-garisnya tampak lebih redup dan jauh lebih luas di daerah sekitar khatulistiwa. Seperti Jupiter, planet ini sebagian besar terdiri dari Hidrogen dan Helium dengan sejumlah jejak volatil seperti amoniak yang mengelilingi inti berbatu. Kehadiran gas Hidrogen menghasilkan awan warna merah gelap. Namun awan ini tertutup oleh awan amoniak yang berada lebih dekat dengan sisi luar atmosfer dan menutupi seluruh planet. Paparan sinar ultraviolet dari Matahari terhadap awan amoniak ini membuatnya tampak putih. Kombinasi antara awan merah di bagian dalam dengan warna putih dari awan amoniak membuat planet ini berwarna emas pucat.!break! Uranus Uranus NASA/JPL Komposisi terbesar Uranus dan Neptunus sangat berbeda dari Jupiter dan Saturnus, dengan es mendominasi atas gas. Oleh karena itu, astronom mengklasifikasi mereka secara terpisah sebagai planet es raksasa. Atmosfer Uranus sebagian besar terdiri dari molekul Hidrogen dan Helium bersama dengan amoniak, air, Hidrogen sulfida dan sejumlah jejak Hidrokarbon. Namun, kehadiran Metana-lah yang memberi warna biru-hijau atau cyan pada Uranus karena Metana memiliki pita penyerapan yang kuat pada cahaya tampak dan dekat-inframerah.!break! Neptunus Neptunus NASA Seperti halnya Uranus, Neptunus juga dijuluki sebagai planet es raksasa karena komposisinya yang mirip. Atmosfer Neptunus mengandung hidrogen, helium, hidrokarbon, kemungkinan nitrogen, dan kandungan "es" yang besar seperti es air, amonia, dan Metana. Kehadiran Metana di wilayah terluar planet merupakan salah satu penyebab kenampakan kebiruan Neptunus. Sementara atmosfer Uranus relatif tidak berciri, atmosfer Neptunus bersifat aktif dan menunjukkan pola cuaca. Pola cuaca tersebut diakibatkan oleh angin yang sangat kencang, dengan kecepatan hingga km/jam. Contohnya, pada saat Voyager 2 terbang melewatinya pada tahun 1989, di belahan selatan planet terdapat Titik Gelap Besar yang mirip dengan Titik Merah Besar di Jupiter. Seperti bintik-bintik gelap lain di Neptunus, daerah ini berwarna lebih gelap dibandingkan dengan sekitarnya. PROMOTED CONTENT Video PilihanKasus(vignette) Seorang laki-laki berumur 38 tahun dengan keluhan luka pada kaki, bernanah, warna kehijauan dan bau sangat menyengat. Hasil pemeriksaan laboratorium pada sampel push, setelah dicultur pada media BA diperoleh ciri-ciri koloni: Bentuk bulat,ukuran besar,warna biru hijau,permukaan datar,pinggir rata.
Universe Today Para astronom sekarang mungkin mengerti mengapa planet serupa Uranus dan Neptunus memiliki warna yang berbeda melalui studi terbaru mereka. para astronom mungkin telah mengerti mengapa planet Uranus dan Neptunus mempunyai banyak kesamaan, namun memiliki warna berbeda. Dengan menggunakan pengamatan teleskop Gemini Utara, Near-Infrared Integral Field Spectrometer NIFS NASA, dan Teleskop Luar Angkasa Hubble, mereka mengembangkan model atmosfer tunggal yang cocok dengan pengamatan kedua planet tersebut. Model itu mengungkapkan bahwa kabut berlebih di Uranus menumpuk di atmosfer planet yang stagnan dan lamban serta membuatnya tampak lebih ringan daripada Neptunus. Telah diketahui bahwa Neptunus dan Uranus memiliki banyak kesamaan. Keduanya memiliki massa, ukuran, dan komposisi atmosfer yang serupa, namun penampilan mereka sangat berbeda. Pada panjang gelombang yang terlihat, Neptunus memiliki warna yang lebih biru, sedangkan Uranus berwarna pucat telur asin. Para astronom kini memiliki penjelasan mengapa kedua planet ini memiliki warna yang berbeda. Penelitian baru menunjukkan bahwa lapisan kabut pekat yang ada di kedua planet lebih tebal di Uranus daripada lapisan serupa di Neptunus dan 'memutihkan' penampilan Uranus lebih dari Neptunus. Jika tidak ada kabut di atmosfer Neptunus dan Uranus, keduanya akan tampak hampir sama birunya. Kesimpulan ini berasal dari model yang dikembangkan oleh tim internasional yang dipimpin oleh Patrick Irwin, Profesor Fisika Planet di Universitas Oxford, untuk mendeskripsikan lapisan aerosol di atmosfer Neptunus dan Uranus. Dalam penyelidikan sebelumnya dari atmosfer atas planet-planet ini telah difokuskan pada penampilan atmosfer hanya pada panjang gelombang tertentu. Namun, model baru ini, yang terdiri atas beberapa lapisan atmosfer, cocok dengan pengamatan dari kedua planet di berbagai panjang gelombang. Model baru ini juga mencakup partikel kabut di dalam lapisan yang lebih dalam yang sebelumnya dianggap hanya mengandung awan es metana dan hidrogen sulfida. "Ini adalah model pertama yang secara bersamaan menyesuaikan pengamatan sinar matahari yang dipantulkan dari ultraviolet ke panjang gelombang inframerah-dekat," jelas Irwin, yang merupakan penulis utama makalah dan menerbtkan hasil kajiannya di Journal of Geophysical Research Planets pada 23 Mei 2022 dengan judul Hazy blue worlds A holistic aerosol model for Uranus and Neptune, including Dark Spots. "Ini juga yang pertama menjelaskan perbedaan warna yang terlihat antara Uranus dan Neptunus." International Gemini Observatory/NOIRLab/NSF/AURA, J. da Silva/NASA /JPL-Caltech /B. Jónsson Karena Neptunus memiliki atmosfer yang lebih aktif dan bergejolak daripada Uranus, tim yakin atmosfer Neptunus lebih efisien dalam mengaduk partikel metana ke dalam lapisan kabut dan menghasilkan salju ini. Ini menghilangkan lebih banyak kabut dan membuat lapisan kabut Neptunus lebih tipis daripada di Uranus, yang berarti warna biru Neptunus terlihat lebih kuat. Model tim terdiri dari tiga lapisan aerosol pada ketinggian yang berbeda. Lapisan kunci yang memengaruhi warna adalah lapisan tengah, yang merupakan lapisan partikel kabut disebut dalam makalah sebagai lapisan Aerosol-2 yang lebih tebal di Uranus daripada di Neptunus. Tim menduga bahwa, di kedua planet, es metana mengembun ke partikel di lapisan ini, menarik partikel lebih dalam ke atmosfer dalam hujan salju metana. Karena Neptunus memiliki atmosfer yang lebih aktif dan bergejolak daripada Uranus, maka tim yakin atmosfer Neptunus lebih efisien dalam mengaduk partikel metana ke dalam lapisan kabut dan menghasilkan salju ini. Ini menghilangkan lebih banyak kabut dan membuat lapisan kabut Neptunus lebih tipis daripada di Uranus, yang berarti warna biru Neptunus terlihat lebih kuat. "Kami berharap mengembangkan model ini akan membantu kami memahami awan dan kabut di atmosfer raksasa es," komentar Mike Wong, astronom di University of California, Berkeley, dan anggota tim di balik hasil ini. "Menjelaskan perbedaan warna antara Uranus dan Neptunus adalah bonus yang tak terduga!" ujarnya. Baca Juga Mengungkap Suhu di Atmosfer Neptunus, Lebih Dingin Dari yang Kita Duga Baca Juga Studi Terbaru Ungkap Kejutan Pemanasan Global pada Planet Neptunus Baca Juga Gambar dari Teleskop Luar Angkasa Ungkap Cuaca di Uranus dan Neptunus Baca Juga 'Teleskop Gravitasi' Memperbesar Planet Ekstrasurya Hingga Kali Untuk membuat model ini, tim Irwin menganalisis serangkaian pengamatan planet-planet yang mencakup panjang gelombang ultraviolet, tampak, dan inframerah-dekat dari 0,3 hingga 2,5 mikrometer. Informasi ini diambil dengan bantuan instrumen Near-Infrared Integral Field Spectrometer NIFS pada teleskop Gemini North dekat puncak Maunakea di Hawai'i, dan teleskop Hubble. Proyek ini merupakan bagian dari Observatorium Gemini internasional, Program NOIRLab NSF. Instrumen NIFS pada Gemini Utara sangat penting untuk hasil ini karena mampu memberikan spektrum untuk setiap titik dalam bidang pandangnya. "Observatorium Gemini terus memberikan wawasan baru tentang sifat tetangga planet kita," kata Martin Still, Program Officer Gemini di National Science Foundation. "Dalam percobaan ini, Gemini Utara menyediakan komponen dalam rangkaian fasilitas berbasis darat dan luar angkasa yang penting untuk deteksi dan karakterisasi kabut atmosfer." Model ini juga membantu menjelaskan bintik-bintik gelap yang kadang-kadang terlihat di Neptunus dan lebih jarang terdeteksi di Uranus. Para astronom sudah menyadari keberadaan bintik-bintik gelap di atmosfer kedua planet ini. Namun, mereka masih belum menemukan jawaban Lapisan aerosol mana yang menyebabkan bintik-bintik gelap tersebut atau mengapa aerosol di lapisan-lapisan itu kurang reflektif? PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, warna biru menakjubkan dari planet uranus berasal dari gas nitrogen. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Yang tidak termasuk dari manfaat hiperkes adalah beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
- Ilmuwan mengungkap penyebab warna biru pada planet Uranus dan Neptunus berbeda. Untuk diketahui, Uranus memiliki warna biru yang cenderung lebih pudar daripada Neptunus. Dua planet ini merupakan yang terjauh dari Tata Surya. Uranus merupakan planet urutan ke-7 dan Neptunus ke-8 terjauh dari Matahari. Berkaitan dengan Uranus dan Neptunus, baru-baru ini tim ilmuwan internasional mengungkapkan alasan mengapa kedua planet yang terlihat kembar ini punya warna biru yang berbeda. Dikutip dari Cnet 1/6/2022, dalam penglihatan manusia, Neptunus memiliki warna yang terlihat lebih intens daripada Uranus. Kedua planet tersebut hampir identik, dalam hal ukuran, massa dan gas di atmosfernya. Namun demikian, mengapa kedua planet tersebut memiliki warna biru yang berbeda? Patrick Irwin, seorang professor of planetary physics di Universitas Oxford sekaligus penulis utama tentang studi warna planet yang diterbitkan dalam Journal of Geophysical Research Planets pekan lalu. Irwin adalah salah satu ilmuwan yang memberitahukan Cnet bahwa Uranus berbau seperti kentut dan telur busuk, jadi dia juga tahu satu atau dua hal tentang raksasa es ini. Tim peneliti menggunakan data dari Teleskop Luar Angkasa Hubble, Fasilitas Teleskop Inframerah NASA dan teleskop Gemini North untuk memodelkan atmosfer planet dengan tiga lapisan aerosol pada ketinggian yang berbeda. "Lapisan tengah partikel kabut, tepat di atas tingkat kondensasi metana, ditemukan lebih tebal di Uranus daripada di Neptunus, yang memengaruhi warna dari kedua planet itu," ujar Universitas Oxford dalam sebuah pernyatan pada Selasa 31/5/2022. Irwin mengatakan bahwa ini adalah model pertama yang menjelaskan perbedaan warna. Planet-planet yang dingin dan mengandung gas diketahui memiliki atmosfer yang tersusun dari hidrogen, helium dan metana. Es metana mengembun di lapisan tengah planet untuk menciptakan salju metana. "Neptunus memiliki atmosfer yang lebih aktif dan bergejolak daripada Uranus, ini menunjukkan atmosfer Neptunus lebih efisien dalam mengelola gas metana ke lapisan kabut di mana ia dapat mengembun pada partikel kabut dan menghasilkan salju ini," demikian pernyataan Universitas Oxford.
Atmosferdi dua raksasa es dalam tata surya kita, Neptunus dan Uranus, keduanya berwarna biru indah. Namun, warna biru di atmosfer ini berbeda dari atmosfer kita. Hal ini disebabkan oleh sejumlah
Apakah langit di planet lain berwarna biru, seperti di Bumi? Apa itu atmosfer, dan apakah di planet lain ada atmosfer juga? – Charlie, 10 tahun Halo, Charlie, terima kasih banyak atas pertanyaan kamu yang sangat menarik. Sebelum saya bicara tentang atmosfer di planet lain, pertama-tama saya jelaskan tentang apa sebenarnya atmosfer itu. Atmosfer bumi terbagi menjadi beberapa lapisan. ESA Atmosfer biasanya merupakan lapisan terluar planet. Di planet berbatu seperti Bumi, biasanya atmosfer adalah lapisan paling ringan dan tertipis. Yang paling utama dalam atmosfer adalah bahan pembentuknya. Atmosfer tidak terbuat dari gumpalan besar batu atau lautan yang berarus, melainkan terbuat dari gas. Ada apa di dalam atmosfer? Atmosfer dapat mengandung berbagai macam gas. Sebagian besar atmosfer bumi adalah gas yang disebut nitrogen yang tidak banyak bereaksi dengan zat lain. Ada juga sedikit oksigen, yang kita perlukan untuk bernapas. Ada juga dua gas penting lainnya yang disebut argon dan karbon dioksida, dan sejumlah kecil gas lainnya. Campuran gas inilah yang memberi warna pada atmosfer planet. Read more Curious Kids Why is the sky blue and where does it start? Atmosfer bumi terdiri dari gas-gas yang cenderung memantulkan cahaya biru ke segala arah dikenal sebagai “hamburan”, tapi meloloskan sebagian besar warna cahaya lain masuk. Cahaya yang berhamburan inilah yang menyebabkan atmosfer bumi berwarna biru. Apakah planet lain memiliki atmosfer berwarna biru? Beberapa dari mereka memilikinya! Dunia-dunia lain Atmosfer di dua raksasa es dalam tata surya kita, Neptunus dan Uranus, keduanya berwarna biru indah. Namun, warna biru di atmosfer ini berbeda dari atmosfer kita. Hal ini disebabkan oleh sejumlah besar gas yang disebut metana yang berputar-putar. Catatan metana juga merupakan komponen utama kentut kita. Yak, ada lapisan kentut di Uranus! Atmosfer Uranus kiri sedikit lebih hijau daripada Neptunus kanan. NASA / JPL-Caltech / Björn Jónsson Namun, Jupiter dan Saturnus memiliki atmosfer yang sangat berbeda warna. Kristal es yang terbuat dari bahan kimia yang disebut amonia di atmosfer bagian atas Saturnus membuatnya berwarna kuning pucat. Atmosfer Uranus juga mengandung amonia, yang membuat planet ini berwarna sedikit lebih hijau daripada biru tua yang kita lihat di Neptunus. Atmosfer Jupiter memiliki pita cokelat dan oranye yang khas, berkat gas yang mungkin mengandung unsur-unsur fosfor serta sulfur, dan bahkan mungkin unsur kimia yang lebih rumit yang disebut hidrokarbon. Dalam beberapa kasus ekstrem, sebuah planet mungkin hanya berupa atmosfer besar tanpa permukaan berbatu sama sekali. Para astronom dan ilmuwan planet seperti saya masih berusaha mencari tahu apakah Jupiter dan Saturnus memiliki permukaan berbatu, jauh di dalam atmosfer mereka, atau apakah keduanya hanya bola gas yang sangat besar. Pesawat ruang angkasa Cassini mengambil gambar Saturnus ini pada 2010. NASA/JPL-Caltech/Space Science Institute Namun, ada beberapa planet yang tidak memiliki atmosfer sama sekali! Tetangga terdekat dan terkecil Matahari, Merkurius, adalah salah satu contohnya. Permukaan Merkurius sepenuhnya terpapar ruang angkasa. Di luar tata surya kita Sejauh ini, saya telah berbicara tentang atmosfer planet di tata surya kita. Namun, bagaimana dengan planet di sistem planet lain, yang mengorbit bintang lain? Nah, para astronom telah mendeteksi atmosfer planet-planet ini yang kita sebut “planet di luar tata surya” selama 20 tahun terakhir! Namun, baru pada tahun lalu, para astronom berhasil mendeteksi atmosfer planet luar tata surya yang berbatu. Planet ini disebut LHS 3844b dan jaraknya sangat jauh sehingga cahaya dari sana membutuhkan waktu hampir 50 tahun untuk mencapai kita! LHS 3844b memiliki berat dua kali lipat Bumi, dan kami para astronom berpikir planet tersebut akan memiliki atmosfer yang cukup tebal. Tapi, yang mengejutkan kami, LHS 3844b memiliki sedikit atau tidak ada atmosfer sama sekali! Jadi mungkin lebih mirip Merkurius daripada Bumi. Kita masih harus banyak belajar tentang planet-planet jauh, dan butuh bertahun-tahun untuk menemukan satu planet yang atmosfernya mirip dengan Bumi yang siap untuk menaungi kehidupan. Mungkin, Charlie, kamu bisa menjadi astronom pertama yang mendeteksi atmosfer mirip Bumi di dunia lain! Aisha Amelia Yasmin menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.
.